Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Puisi "PETANI JUGA ORANG BESAR"

PETANI JUGA ORANG BESAR Oleh : Rizky dwi.N Saya pikir bertani dengan kepemimpinan itu dua hal yang memiliki kemiripan. Dimana petani memimpin rakyat padinya supaya memiliki hasil seperti yang diharapkan. Dari proses menggarap sawah ladang. Menanam benih baik. Memupuk dengan pupuk yang berlanjut. Mencabuti rumput yang menggeroti nutrisi akar padi. Membasmi serangga dan ngengat. Ya walaupun didalam proses-proses tersebut, petani harus rela berkorban untuk mengeluarkan uang lebih. Tapi demi hasil panen yang bagus, dan keberlanjutan anak cucu bisa makan,semua itu dilakukan. Mereka juga sadar, mereka bukan orang kaya. Ketika harus memilih antara membeli tahu tempe atau sekilo pupuk npk dan sebotol pestisida. Ditulis tanggal 22 February 2024 Jam 8.49

Puisi "doa petani LOKAL"

Doa petani lokal Oleh : Rizky dwi.N Aku diladang kering tandus Mengharap seember air untuk jagungku Aku diladang nan gersang Yang konon dahulu tetesan dari surga Aku Selalu berdoa kepada tuhan tanpa bimbang bapak ibu saudaraku petani Sedang Dirundung sedih tak berkesudahan Padi ditanam tiada pupuk Pupuk bisa kami beli, harga jual panen merosot tak terkendali Telur beras seliter minyak Kantong kami terkuras terinjak Membendung air mata Menahan isak sedih didalam dada Setiap hari kami mengadu Mengadu 5 waktu tanpa henti Kepada bos besar kami Bos besar umat manusia Alam semesta raya dari ujung sampai ujung Kekuasaan tuan dan nyonya hanya sebentar Tidak lebih dari nafas yang singgah kemudian berlalu Siapapun engkau wahai tuan Siapapun engkau wahai nyonya Semoga engkau sudi mendengarkan Derita kami Ditulis 23 Oktober 2023

Puisi "TUAN PEMILIK TEMAN"

  TUAN PEMILIK TEMAN Oleh : Rizky Dwi.N Temanku adalah ruang Temanku adalah waktu Tapi aku sering melupakan mereka Aku melupakannya dengan meniadakan dan menumpuk bersama kepentingan yang fana Seperti hari kemarin Nampak sekali temanku tak aku hargai Setiap hari yang aku nanti angan angan kosong Tanpa menggubris bahwa aku terus bernafas dari pagi sampai pagi Kalau saja mereka bisa kulihat Kalau saja mereka berkaki dan bertangan Sudah jelas aku dipukulnya dan diinjak Lalu diludahinya tepat dimukaku Saking begitu arifnya tuan pemilik temanku  Dia selalu sabar kalau utusannya aku abaikan Dia tidak marah kalaupun aku tak menengok sang ruang dan waktu Karena Saking arifnya tuan pemilik temanku Dengan kasihNya semoga kau dan aku dirahmati olehNya.

PUISI "Kami Berbesar Hati"

 KAMI BERBESAR HATI Oleh : Rizky dwi noviyanto Tidak ada yang bersalah dari kami Gerombolan orang-orang yang tidak tahu menahu Tidak ada yang salah dari pandangan kami Ditipunya oleh kebohongan yang luwes Dinina bobokkan oleh kepalsuan Digiring menuju bak bak yang menggoreng berita Tidak ada yang salah dari baku hantam kami Karena itu adalah sebab akibat tangan mereka Tidak ada masalah dengan dikerdilkannya kami Sejatinya tidak masalah Karena kami punya ruang yang besar didalam hati kami Ditipu kami diam menangis Diinjak kami diam menangis Sudah miskin masih diperkosa Diperkosa kami diam menangis Tipulah,injaklah, perkosalah Teriak teriak teriak Hantam laras kesombongan mereka Hantam dengan tangan kosongmu Tendang tendang tendang Tendang Lewat kaki stuntingmu Mulialah kami Mulialah kami Mulialah kami Yang hanya berlindung kepada Tuhan kami Ditulis jumat 16 Februari 2024 pagi